Home » » Saya bangga jadi dokter

Saya bangga jadi dokter

Written By ilham on Monday, February 25, 2013 | 23:48

Bismillahirrohmaanirrohiim

         Saat polisi dan hakim sedang terbelit kasus korupsi dan suap, beberapa petinggi mereka dengan pongah berkata : ini karena gajinya kecil. lalu saya bertanya dalam hati : knapa mereka mau atau tetap mau jadi polisi dan hakim jika tahu gajinya kecil? itu bukan pembenaran untuk berbuat kejahatan. tidak ada bedanya mereka dengan maling dan perampok yang menggunakan alasan klasik butuh uang untuk berobat sebagai pembenaran aksi kejahatan mereka. 
        Sekarang ditengah hiruk pikuk Dera, posisi tenaga medis (kembali) menjadi sorotan. Dalam internal tenaga medispun terprovokasi bahwa gaji tidak besar, beban kerja berat, berkaitan dengan nyawa masih aja dicaci maki. Maka dengan lantang sekarang saya berkata sama persis seperti ketika berkata pada pejabat2 polisi dan hakim diatas , kenapa masih ada yang jadi dokter kalo tahu penghasilannya kecil?
kenapa masih ada yang mau blusukan ke tempat terpencil demi gaji? kenapa ada yang menghabiskan waktu mulai pagi sampai malam buat nambah penghasilan? Capek.
         Ada yang ingat dengan wajah seorang anak yang masuk rumah sakit dalam keadaan syok, lemas lalu pulang dari rumah sakit berpamitan mencium tangan kita sambil mengucapkan "terima kasih om dokter" katanya. Atau masuk rumah sakit dalam keadaan terpasang ambu bag, lalu pulang berjabat tangan dengan kita lalu berterima kasih sambil berkata "dokter sudah punya pasangan belum?"
       Sabar... jangan terprovokasi dengan media. sebab dalam hidup kita tidak selalu 1 tambah 1 sama dengan 2. Ada x factor yang bermain yaitu Allah. Pekerjaan kita bukan Tuhan kita. Allahlah yang memberi rejek. Kita tidak dibebani untuk berkomentar atau menyibukkan diri dengan berita2 negatif di media.
        Jika benar ada misdiagnosis bayi dera saat dipulangkan maka itu salah, jika ada rumah sakit pemerintah yang menolak pasien itu salah, bahkan dalam keadaan kita lelahpun, dimaki2 mungkin, tetap dilarang menolak orang yang membutuhkan pertolongan. tidak ada alasan dan pembenaran sdikitpun kesalahan2 tersebut. tapi jika ada wartawan yang mencari makan dengan pemberitaan yang tidak benar maka itu dosanya lebih besar lagi. Kemenkes dan komite etik sedang invetigasi.biarkan mereka bekerja dengan baik apapun hasilnya.
       Kita hanya dibebani untuk kembali bekerja,membantu dan selalu memberi senyuman termanis yang kita punya pada orang dihadapan kita yaitu pasien

i'm proud to be a good doctor

"renungan tengah malam dokter goblok" (masih mau aja jadi dokter)
Share this article :

0 comments:

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Menjadi Pembelajar - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger